Masjid Kemayoran adalah salah satu masjid bersejarah yang terletak di Surabaya, Jawa Timur. Masjid ini dikenal sebagai salah satu masjid tertua di kota tersebut dan menjadi saksi sejarah perkembangan Islam di Surabaya.
1. SEJARAH SINGKAT
Masjid Kemayoran terletak di kawasan yang dulunya dikenal sebagai wilayah Kemayoran, Surabaya. Nama “Kemayoran” berasal dari sejarah kawasan tersebut, yang pada masa kolonial Hindia Belanda menjadi salah satu pusat pemerintahan dan perdagangan.
Masjid Kemayoran didirikan pada abad ke-18, sekitar tahun 1700-an. Masjid ini awalnya merupakan tempat ibadah kecil yang didirikan oleh para pedagang dan ulama setempat sebagai pusat dakwah dan kegiatan keagamaan.
2. ARSITEKTUR MASJID
Masjid Kemayoran memiliki gaya arsitektur khas Jawa, yang memadukan unsur budaya lokal dengan pengaruh Islam. Beberapa ciri khasnya meliputi:
3. LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN MASJID
Masjid merupakan tempat yang sangat penting bagi umat Islam sebagai pusat kegiatan ibadah, pendidikan, dan sosial. Selain digunakan untuk melaksanakan salat berjamaah, masjid juga berfungsi sebagai tempat pembelajaran agama, musyawarah, dan berbagai kegiatan masyarakat. Oleh karena itu, kondisi masjid yang nyaman, bersih, dan memadai sangatlah diperlukan. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, Masjid Roudlatul Musyawarah masjid perlu adanya renovasi dan pengembangan, agar masjid dapat memberikan tampilan dan konsep yang baru sehingga menjadi hal yang positif untuk kedepan nya. berikut beberapa hal yang menjadi acuan:
4. MAKSUD
Maksud direnovasinya Masjid Roudlotul Musyawarah adalah lebih berorientasi kepada sarana ibadah sebagai syiar agama islam dan eksistensi pembinaan mental menuju Akhlakul karimah
5. TUJUAN
– Mengembalikan masjid sesuai desain awal, serta menguatkan tampilan haritage masjid ditambah sentuhan yang modern dan ramah lingkungan..
– Menyediakan sarana belajar mengajar dan pembinaan mental umat.
– Mendukung pengembangan generasi Muda dalam Bidang Kemasjidan dan Kegiatan islami.
– Terciptanya Ukhuwah Islamiyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Basyariyah